Jumat, 31 Mei 2013

3 macam sakit tenggorokan

Rasa tak nyaman atau sakit ketika menelan dapat menandakan beberapa penyakit, yaitu Radang Tenggorokan, Amandel, atau Gondongan. Yuk kita kupas tuntas tentang ketiga penyakit tenggorokan ini.



1. Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan merupakan istilah umum dari keadaan peradangan atau infeksi di sekitar tenggorokan. Lokasi sekitar tenggorokan meliputi rongga mulut bagian belakang, tonsil (amandel), bagian belakang tonsil atau laring dan sekitarnya. Penyebab terserangnya radang/infeksi tenggorokan adalah virus dan dalam frekuensi yang lebih sedikit bisa juga karena jamur atau bakteri.

Gejala : Umumnya demam dan rasa enak badan, kadang disertai mual dan muntah. Asupan makan dan minumnya berkurang. Dan ditandai dengan nyeri saat menelan, bau mulut, batuk, pilek dan hidung tersumbat/berair.

Pencegahannya : Upaya pencegahan yang dapat dilakukan sebenarnya merupakan kiat menjaga kesehatan umum. Yang utama adalah menjaga asupan nutrisi yang optimal (sehingga daya tahan tubuh menjadi lebih kuat), memelihara higiene dan sanitasi yang baik, menghindar dari sumber penularan dengan cara menggunakan masker.

2. Amandel

Amandel/tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan menahan arus kuman pada saluran napas bagian atas. Jika serangan kuman tak dapat dielakkan, tonsil akan berinfeksi dan meradang. Dalam dunia kedokteran peradangan pada amandel disebut Tonsillitis. Pada saat terjadi tonsillitis, tonsil/amandel ini dapat membesar akibat reaksi peradangan di dalamnya.

Gejala: Penderita jadi sulit makan dan minum karena sakit menelan, sering mengalami demam dan tidur mengorok karena saluran napas menyempit akibat pembengkakan tonsil.

Pencegahannya : Tonsil harus diangkat dengan cara dioprasi apabila terjadi pembesaran hingga menutup jalan napas, timbul gejala gangguan tidur (sleep apnea), peradangan terjadi sekitar 7x atau lebih dalam 1 tahun, timbul semacam bisul (abses) di tonsil yang tidak sembuh dengan pangaliran cairan bisul atau tidak bereaksi terhadap pemberian antibiotik, dan radang tonsil sering mencetuskan kejang demam berulang. Amandel tidak perlu diangkat jika peradangannya bersifat akut ataupun pembengkakan tonsil tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan nafas, serta tidak menimbulkan komplikasi.

3. Gondongan

Gondongan atau parotitis (mumps) disebabkan infeksi virus golongan Paramyxovirusyang terjadi pada kelenjar air liur (parotis). Gondongan ditularkan melalui kontak erat dengan penderita, melalui percikan renik (droplet) penderita yang disebarkan melalui bersin, bicara, ciuman dan batuk.

Gejala : Umumnya akan timbul demam, rasa tidak enak badan, nyeri tenggorokan dan ditelinga, terutama saat menelan ludah, sakit kepala, lemas, susah membuka mulut, tampak pembengkakan di leher (biasanya di kedua sisi) di bawah rahang. Gejala tersebut biasannya akan menghilang di hari ke-3 sampai ke-7.


Pencegahan : Menghindari kontak erat dengan penderita,mengisolasi penderita, dan menjalani imunisasi MMR. Biasanya gondongan hanya terjadi sekali seumur hidup, terlebih bila daya tahan tubuh baik dengan memperhatikan higiene dan sanitasi yang baik. Tidak ada imunisasi yang dapat menjamin kekebalan 100%. Namun sebagian besar imunisasi MMR memberikan efek protektif yang baik. Kalaupun ada yang terkena gondongan, gejala yang timbul sangat ringan. Anak usia sekolah yang pernah atau sedang gondongan dan belum pernah mendapat imunisasi mumps tidak lagi memerlukan imunisasi MMR karena infeksi alamiah tersebut akan memberikan imunitas seperti layaknya imunisasi.

Tidak ada komentar: